Selasa, 20 Maret 2012

Love Honesty (4 of ...)



PERINGATAN!!!
NO COPAS YAAA... HARGAI KARYA SAYA DAN KERJA KERAS SAYA!! ^_^
Ini adalah hak cipta saya.
Selamat Membaca !! :D
_______----------________----------_______

Cast :
- Im YooNa as Yoona (bisa juga jadi author)
- Kim Jong-woon as Yesung
- Lee Donghae as Donghae
- Kim Tae-yeon as Taeyeon
- Lee Soon-kyu as Sunny
- Ok Taec-Yeon as Taecyeon

BackSound :  
~ Apa ajah yang penting pas sesuai dengan kondisi hohoho

Genre :
~ Romance, Friendship *maybe :p
                            __________---------------YOONA POV-------------------____________

Ku lihat Donghae meninggalkanku sendiri di sebuah tempat.

Lalu setelah kepergiannya, ku merasa penasaran dan segera mengikuti Donghae. Tak lama setelah itu, ku lihat
Donghae duduk di dalam sebuah restauran. Seperti menunggu seseorang. Siapa?

Lalu tiba-tiba seseorang yang di tunggunya datang dan menghampirinya. Seorang yeoja yang sepertinya pernah aku lihat dan tidak asing. Tapi siapa dan dimana aku pernah melihatnya?
Samar-samar ku mengingat wajahnya, seperti Taeyon. Tapi, apa hubungan Taeyon dengan oppa?
Lalu saat aku mulai kembali melihat mereka, terlihat mereka sedang mengobrol dengan asyiknya. Tampak sangat akrab sekali, seperti sepasang kekasih.

Lalu ku perhatikan lagi lebih lama, mereka memesan minuman kepada seorang weitress (*bner g tulisannya? =.=”) dan kulihat oppa menggenggam kedua tangan Taeyon. Apa artinya ini? Kemudian ku perhatikan lagi apa yang mereka berdua lakukan di belakangku, dan …… ya Tuhan, oppa mencium puncak tangan Taeyon.
Dadaku terasa panas sekali melihat ini, sakit, perih. Apa aku cemburu? Aaahh… apa benar yang aku lihat ini? Ini pasti bohong…

Lalu si weitress datang dan membawa… 1 gelas minuman saja? Dan 2 sedotan? 1 gelas berdua? Ini keterlaluan, aku tidak pernah seperti itu dengan oppa. Aku cemburu berat… >.< “
Oppaaaa… rasanya aku ingin melempar sepatuku kearah mereka berdua. Wae? Wae? Kenapa oppa bersama dengan sahabatku di tempat seperti ini? Berduaan dengan mesranya seperti itu… aku tidak terima!

(BackSound mengalun : Shin Jae – Tears are falling)

Tanpa sadar air matakupun menetes. Ku lirik lagi, mereka semakin mesra saja. Semakin sakit juga ku rasakan, semakin panas dan perih.

Lalu ku rasakan ada yang menyentuh pundak kananku, segera ku menoleh. Yepa? Oppa yesung sedang apa disini? Pertanyaan yang ada di otakku tak segera ku ucapkan. Ku lihat tatapan oppa kepada seorang yeoja dan namja yang sedang bermesraan di dalam restauran terlihat tajam dan sinis. Baru kali ini aku melihat tatapan oppa seserius ini, tidak biasanya.

Aku bingung. Lalu yepa berbisik ketelingaku, “ Trust me..” hanya itu yang oppa ucapkan.
Lalu, yang lebih terkejut lagi, ada tangan lain yang menyentuh pundak kiriku. Haepa? Lho, bukankah haepa tadi duduk di sana? Kenapa bisa ada di sini?

Lalu ku tatap matanya, haepa tampak serius menatapku. Tatapan yang tidak seperti biasanya. Lalu haepa berbisik di telingaku, “ Just trust me..”.
Mwo? Mwo? Apa maksud semua ini? Aku tidak mengerti..sama sekali.
Donghae dan Taeyon, andwee…andwee… Ini pasti bohong. “Bohoooooooooonnngggg….” Aku berteriak sampai menutup telingaku dan duduk di lantai.

Lalu ku lirik haeppa dan yeppa, mereka berdua telah berdiri berhadap-hadapan di depanku, dengan kedua mata yang saling bertatap-tatapan tajam dan serius.
Apa ini? Apalagi ini? Uuuuuuurrrrgghhh…



(setelah itu…)


...

Tiba-tiba ku buka mataku. Aku terbangun dari mimpiku… ya Tuhan syukurlah…hanya mimpi. Hufhh..aku benar-benar syok tadi.
Kemudian aku terkejut. Ku melihat di hadapanku ada buket bunga mawar putih besar tepat di hadapanku. Setelah itu…

“ Taraaaaaaa…..” seseorang muncul di hadapanku dan dia telah menampakkan wajahnya di balik buket bunga besar itu.

“ Oppa…kau ini..” aku langsung terbangun dari tidurku, dan mencubit pipi oppa.

“ Annyeonghaseyo Princess Yoona… Ini bunga untukmu..” sambil menerima buket bunga mawar putih kesukaanku.

“ Annyeong oppa.. “ sambil tersenyum. Lalu oppa mencubit pipiku..dan hidungku.

“ Bagaimana dengan tidurmu semalam? Nice dream? Semoga..hmm…” lagi-lagi oppa tersenyum lembut. Oppaa… rasanya aku ingin memelukmu karna mimpi itu.

“ Aissshh..aku belum menjawabmu oppa. Hmm…bad dream sih.. Oia, tumben oppa pagi-pagi kemari? ”

“ hmm.. aku kemari sedang menjalankan tugas penting. Yaitu membangunkan Tuan Putri dari tidurnya, untuk segera bergegas mandi dan berangkat….” Belum selesai bicara, aku langsung teringat tugasku.

Ya Tuhan…aku terlambat. Langsung saja aku segera beranjak dari kasurku dan mengambil handuk.

“ Oppa…kenapa tidak bilang dari tadi? Uuuhhh… oppa…” bergegas aku masuk ke dalam kamar mandi. Dan baru ingat, masih ada oppa di kamar. Langsung saja aku berteriak dari dalam kamar mandi.

“ Oppa… bisakah kau keluar dulu? Setelah ini, aku kan harus berpakaian. Aku takut…”

“ Tenang saja, aku akan keluar putri.. aku tidak akan mengintipmu. ” jelas Donghae sambil sedikit tertawa dan membayangkan wajah panikku.

“ Emmh…baiklah. Gomawo oppa..” lalu aku bergegas segera menyelesaikan acara mandiku. Keluar kamar mandi, aku melihat keadaan kasurku sudah rapi, siapa yang merapikan? Ah, pasti oppa. Dasar oppa, aku tidak ingin merepotkannya. Lalu, aku teringat lagi, aku terlambaaaaaaaaatttt…uhh.. Segera, secepat kilat memakai baju seragam, menyiapkan buku, memakai sepatu, dan menyisir rambut. Nah, selesai. Semoga tidak ada yang tertinggal.

Dari luar kamar, ku dengar eomma berteriak menyuruhku untuk segera sarapan dan berangkat. Sarapan? Ah, tidak sempat. Nanti saja di sekolah. Lalu aku segera turun, dan kulihat oppa masih menunggu di depan mobilnya. Ah, untung saja ada oppa. Lalu aku berpamitan dengan eomma, dan segera berangkat dengan mobil oppa. Capcuuuussss… *nah lo, di korea g ada bhsa ituu… =,=”

(BackSound mengalun : Park Bo Ram- Forever (*kea di film2 sajjo ada backsoundnya..tapi klo dbnyangin enk juga..hihihi //author gje ^0^”)

Di perjalanan, aku berharap gerbang masih terbuka untukku. Dudukku pun tak tenang.. Dan ku lihat oppa mengambil sebuah bungkusan roti dan memberikannya padaku.

“ Makanlah, kau belum sarapan. Setidaknya ada yang mengganjal perutmu ini untuk sementara. Ne? ” ucap oppa sambil mengelus puncak kepalaku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum menerima roti dari oppa. Ku lahap roti tersebut dengan sangat lahap, seperti orang kelaparan saja.

“ Pelan-pelan saja makannya.. tak usah tergesa-gesa. Tak mungkin terlambat. ”
“ Mwo? ” lalu dengan segera oppa mengganti perseneling dan langsung menginjakkan gasnya. Aku terlonjak kaget.
“ Oppaaaaaa….” Aku berteriak takut. Oppa ini suka ngebut ya? Ya Tuhan…. Aku sampai memejamkan mataku.

Sampai-sampai aku berhenti makan roti takut-takut aku tersedak.
Tak sampai 15 menit, sampailah aku didepan sekolah. Oppa mengerem mendadak, aku sampai kaget. Untung tidak tersedak. Hufh..oppa… langsung ku cubit pipinya. Oppa hanya meringis kesakitan tapi sambil tertawa.

Ku lihat gerbang belum tertutup. Syukurlah…. Segera aku bergegas turun dari mobil, “ Gomawo oppa untuk tumpangannya. Hati-hati di jalan.. Bye.. ” ku lambaikan tanganku bak seorang miss universe. Oppa hanya tersenyum melihatku dan pergi.

Sesampainya di gerbang, ada Sunny dan Taeyon menungguku. Ku lihat mereka melambai-lambaikan tangan dan memanggilku.
“ Yoong.. Annyeonghaseyo…” jerit mereka serempak dan tiba-tiba memelukku. Haduuh…pagi-pagi sudah teriak-teriak. Jadi malu sendiri kalau di dengar satpam.
“ Annyeong… Kalian ngapain disini? Menungguku? ” aku bingung, tumben mereka menungguku disini. Tidak biasanya. Ada apa dengan hari ini? Apa aku ulang tahun? Tidak… Lalu apa?
“ Ahh..kami disini kebetulan juga baru datang dan Sunny melihatmu di antar oleh Donghae. Jadi, kami tunggu di sini. ” ujar Taeyon sambil nyengir kuda disertai anggukan Sunny.

“ Owh aku pikir ada yang aneh hari ini. Tapi sudahlah… Ayo masuk, nanti bel keburu berbunyi. ” lalu langsung terdengar bel berbunyi.

Teng..tong.. Teng..tong.. *bel.nya ga keren blas =_=?

“ Yuk masuk.” Lalu Sunny menarik tanganku dan segera berlari. Aku menoleh ke belakang, Taeyon masih terpaku di tempat. Lalu aku menarik tangan Sunny agar Sunny berhenti. Lalu aku menghampiri Taeyon yang terdiam.

“ Hey, Yon. Ayo… kau mau kena hukum Bu Yao Jhi ya? Kenapa bengong di situ? ” lalu ku tarik tangan Taeyon. Dan akhirnya Taeyon tersadar.

“ Ah..mian Yoong. Aku jadi sering melamun akhir-akhir ini. Ayo.. ” lalu ganti Taeyon yang menggeretku dan kami bertiga berlari bersama-sama.


                     ___________----------------pulang sekolah-----------------_____________

Dreeett…dreeett…Doki doki..dreeeett…dreeettt..doki doki… *hapenya Yoong bunyi.

“ Ah.. Hmm? Oppa? ” segera ku angkat telepon dari oppa. Dan kulihat Taeyon dan Sunny berusaha menguping.

“ Hey..hush..hushh….sana-sana… jangan menguping. Hehehe ” ku dorong-dorong Sunny dan Taeyon agar menjauh, karna ini prifasi.

" Annyeong oppa... "

" Annyeong... Yoong, kau masih ada disekolah? " tanya oppa di seberang *seberang telpon mksudnyaaa

" Mwo? Ne.. aq masih di sekolah oppa. Wae ? " aku bingung, tumben.

" Hmm..nde. Aku segera kesana. Tunggu aku di depan gerbang. Klik " sambungan telpon langsung terputus.

" Ahhh... aiissshh.. Oppa slalu saja. " lalu aku berbalik dan mendapati kedua sahabatku ini sedang asyik-asyiknya menguping.

" Aaiiisssshhh... apa yang kalian lakukan di belakangku? Menguping? " ku lihat Sunny dan Taeyon nyengir-nyengir lalu kabur.

" Heeeyyy...mau kemana? Awas kalian.. YAA!! " aku sebal sekaligus gemas dengan tingkah mereka berdua.

Lalu aku berjalan ke gerbang, lihat kanan kiri mencari oppa. Lalu dari kejauhan ku lihat oppa datang dan berhenti tepat di depanku dan membukakan pintu intukku.

" Masuklah.. Kit harus bergegas. " mwo? aku bertanya dalam hati. Kenapa harus buru-buru? Lalu aku langsung duduk dan kamipun berangkat.

                                               _______---------------Donghae POV--------------________

Rencana ini mungkin berhasil... pikirku senang.

" Yoona, setelah sampai, bisakah kau menutup matamu? " pintaku setelah tempat yang di tuju hampir dekat.

" Hmm.. wae oppa? " sepertinya dia bingung lagi, tapi tak apalah.

Aku tersenyum padanya, kulihat Yoona benar-benar bingung.

(sampai dari jarak beberapa meter dari tempat yang di tuju...)

Ku persilahkan Yoona turun dari mobil. " Nah, silahkan Tuan Putri. Sekarang pejamkan matanya, ingat jangan mengintip. Ara? "

" Arasso oppa.. " kulihat Yoona masih sedikit gugup dengan apa yang akan ku berikan padanya nanti.

Yoona berjalan perlahan sambil ku tuntun jalannya. Ku lirik Yoona masih memejamkan matanya, dan ku ingatkan kembali " Ingat, awas jangan mengintip. " aku tersenyum melihat wajahnya yang cemberut dan Yoonapun mengangguk.

Saat sampai di tempat itu, ku pinta Yoona untuk tetap terpejam dan jangan mengintip. Yoona kembali mengangguk.
Aku pergi ke tempat kejutan yang ku siapkan dan memperhatikan apakah ada yang berantakan atau tidak. Lalu aku kembali ke tempat Yoona berdiri.

Hembusan angin membuat rambut Yoona berantakan,, tapi Yoona tetap tak menghiraukan. Dia hanya tersenyum senang, sepertinya.

Ku tarik dia perlahan dan kami berdua berjalan mendekat. " Sekarang.. buka matamu perlahan. Ku hitung mundur ya? "

" Tiga... "

" Dua... "

" Satu... "

Ku menjauh dari belakang Yoona dan berdiri tepat di depan Yoona dan sesuatu itu. *haesstt sesuatu =.="
Ku tunggu reaksi Yoona..

Dan saat Yoona membuka matanya yang terpejam....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TBC

haiiiyyyaaaaaaaaa...... TBC lagii.. ^0^ hhohohoho

Tunggu part 5 selanjutnya iyyaaaaaaaaaa...

Mian untuk salah2 kata... ;) Enjoyed for reading.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar