PERINGATAN!!!
NO COPAS YAAA... HARGAI KARYA SAYA
DAN KERJA KERAS SAYA!! ^_^
Ini adalah hak cipta saya.
Selamat Membaca !! :D
_______----------________----------_______
Cast :
- Im YooNa as Yoona (bisa juga jadi
author)
- Kim Jong-woon as Yesung
- Lee Donghae as Donghae
- Kim Tae-yeon as Taeyeon
- Lee Soon-kyu as Sunny
- Ok Taec-Yeon as Taecyeon
BackSound :
~ Apa ajah yang penting pas sesuai
dengan kondisi hohoho
Genre :
~ Romance, Friendship *maybe :p
__________---------------YOONA POV-------------------____________
Ku lihat Donghae meninggalkanku
sendiri di sebuah tempat.
Lalu setelah kepergiannya, ku merasa
penasaran dan segera mengikuti Donghae. Tak lama setelah itu, ku lihat
Donghae duduk di dalam sebuah
restauran. Seperti menunggu seseorang. Siapa?
Lalu tiba-tiba seseorang yang di
tunggunya datang dan menghampirinya. Seorang yeoja yang sepertinya pernah aku
lihat dan tidak asing. Tapi siapa dan dimana aku pernah melihatnya?
Samar-samar ku mengingat wajahnya,
seperti Taeyon. Tapi, apa hubungan Taeyon dengan oppa?
Lalu saat aku mulai kembali melihat
mereka, terlihat mereka sedang mengobrol dengan asyiknya. Tampak sangat akrab
sekali, seperti sepasang kekasih.
Lalu ku perhatikan lagi lebih lama,
mereka memesan minuman kepada seorang weitress (*bner g tulisannya? =.=”)
dan kulihat oppa menggenggam kedua tangan Taeyon. Apa artinya ini? Kemudian ku
perhatikan lagi apa yang mereka berdua lakukan di belakangku, dan …… ya Tuhan,
oppa mencium puncak tangan Taeyon.
Dadaku terasa panas sekali melihat
ini, sakit, perih. Apa aku cemburu? Aaahh… apa benar yang aku lihat ini? Ini
pasti bohong…
Lalu si weitress datang dan membawa…
1 gelas minuman saja? Dan 2 sedotan? 1 gelas berdua? Ini keterlaluan, aku tidak
pernah seperti itu dengan oppa. Aku cemburu berat… >.< “
Oppaaaa… rasanya aku ingin melempar
sepatuku kearah mereka berdua. Wae? Wae? Kenapa oppa bersama dengan sahabatku
di tempat seperti ini? Berduaan dengan mesranya seperti itu… aku tidak terima!
(BackSound mengalun : Shin Jae –
Tears are falling)
Tanpa sadar air matakupun menetes.
Ku lirik lagi, mereka semakin mesra saja. Semakin sakit juga ku rasakan,
semakin panas dan perih.
Lalu ku rasakan ada yang menyentuh
pundak kananku, segera ku menoleh. Yepa? Oppa yesung sedang apa disini?
Pertanyaan yang ada di otakku tak segera ku ucapkan. Ku lihat tatapan oppa
kepada seorang yeoja dan namja yang sedang bermesraan di dalam restauran
terlihat tajam dan sinis. Baru kali ini aku melihat tatapan oppa seserius ini,
tidak biasanya.
Aku bingung. Lalu yepa berbisik
ketelingaku, “ Trust me..” hanya itu yang oppa ucapkan.
Lalu, yang lebih terkejut lagi, ada
tangan lain yang menyentuh pundak kiriku. Haepa? Lho, bukankah haepa tadi duduk
di sana? Kenapa bisa ada di sini?
Lalu ku tatap matanya, haepa tampak
serius menatapku. Tatapan yang tidak seperti biasanya. Lalu haepa berbisik di
telingaku, “ Just trust me..”.
Mwo? Mwo? Apa maksud semua ini? Aku
tidak mengerti..sama sekali.
Donghae dan Taeyon, andwee…andwee…
Ini pasti bohong. “Bohoooooooooonnngggg….” Aku berteriak sampai menutup
telingaku dan duduk di lantai.
Lalu ku lirik haeppa dan yeppa,
mereka berdua telah berdiri berhadap-hadapan di depanku, dengan kedua mata yang
saling bertatap-tatapan tajam dan serius.
Apa ini? Apalagi ini?
Uuuuuuurrrrgghhh…
…
…
(setelah itu…)
…
...
Tiba-tiba ku buka mataku. Aku
terbangun dari mimpiku… ya Tuhan syukurlah…hanya mimpi. Hufhh..aku benar-benar
syok tadi.
Kemudian aku terkejut. Ku melihat di
hadapanku ada buket bunga mawar putih besar tepat di hadapanku. Setelah itu…
“ Taraaaaaaa…..” seseorang muncul di
hadapanku dan dia telah menampakkan wajahnya di balik buket bunga besar itu.
“ Oppa…kau ini..” aku langsung
terbangun dari tidurku, dan mencubit pipi oppa.
“ Annyeonghaseyo Princess Yoona… Ini
bunga untukmu..” sambil menerima buket bunga mawar putih kesukaanku.
“ Annyeong oppa.. “ sambil
tersenyum. Lalu oppa mencubit pipiku..dan hidungku.
“ Bagaimana dengan tidurmu semalam?
Nice dream? Semoga..hmm…” lagi-lagi oppa tersenyum lembut. Oppaa… rasanya aku
ingin memelukmu karna mimpi itu.
“ Aissshh..aku belum menjawabmu
oppa. Hmm…bad dream sih.. Oia, tumben oppa pagi-pagi kemari? ”
“ hmm.. aku kemari sedang
menjalankan tugas penting. Yaitu membangunkan Tuan Putri dari tidurnya, untuk
segera bergegas mandi dan berangkat….” Belum selesai bicara, aku langsung
teringat tugasku.
Ya Tuhan…aku terlambat. Langsung
saja aku segera beranjak dari kasurku dan mengambil handuk.
“ Oppa…kenapa tidak bilang dari tadi?
Uuuhhh… oppa…” bergegas aku masuk ke dalam kamar mandi. Dan baru ingat, masih
ada oppa di kamar. Langsung saja aku berteriak dari dalam kamar mandi.
“ Oppa… bisakah kau keluar dulu?
Setelah ini, aku kan harus berpakaian. Aku takut…”
“ Tenang saja, aku akan keluar
putri.. aku tidak akan mengintipmu. ” jelas Donghae sambil sedikit tertawa dan
membayangkan wajah panikku.
“ Emmh…baiklah. Gomawo oppa..” lalu
aku bergegas segera menyelesaikan acara mandiku. Keluar kamar mandi, aku
melihat keadaan kasurku sudah rapi, siapa yang merapikan? Ah, pasti oppa. Dasar
oppa, aku tidak ingin merepotkannya. Lalu, aku teringat lagi, aku
terlambaaaaaaaaatttt…uhh.. Segera, secepat kilat memakai baju seragam,
menyiapkan buku, memakai sepatu, dan menyisir rambut. Nah, selesai. Semoga
tidak ada yang tertinggal.
Dari luar kamar, ku dengar eomma
berteriak menyuruhku untuk segera sarapan dan berangkat. Sarapan? Ah, tidak
sempat. Nanti saja di sekolah. Lalu aku segera turun, dan kulihat oppa masih
menunggu di depan mobilnya. Ah, untung saja ada oppa. Lalu aku berpamitan
dengan eomma, dan segera berangkat dengan mobil oppa. Capcuuuussss… *nah lo,
di korea g ada bhsa ituu… =,=”
(BackSound mengalun : Park Bo Ram-
Forever (*kea di film2 sajjo ada backsoundnya..tapi klo dbnyangin enk
juga..hihihi //author gje ^0^”)
Di perjalanan, aku berharap gerbang
masih terbuka untukku. Dudukku pun tak tenang.. Dan ku lihat oppa mengambil
sebuah bungkusan roti dan memberikannya padaku.
“ Makanlah, kau belum sarapan.
Setidaknya ada yang mengganjal perutmu ini untuk sementara. Ne? ” ucap oppa
sambil mengelus puncak kepalaku.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum
menerima roti dari oppa. Ku lahap roti tersebut dengan sangat lahap, seperti
orang kelaparan saja.
“ Pelan-pelan saja makannya.. tak usah
tergesa-gesa. Tak mungkin terlambat. ”
“ Mwo? ” lalu dengan segera oppa
mengganti perseneling dan langsung menginjakkan gasnya. Aku terlonjak kaget.
“ Oppaaaaaa….” Aku berteriak takut.
Oppa ini suka ngebut ya? Ya Tuhan…. Aku sampai memejamkan mataku.
Sampai-sampai aku berhenti makan
roti takut-takut aku tersedak.
Tak sampai 15 menit, sampailah aku
didepan sekolah. Oppa mengerem mendadak, aku sampai kaget. Untung tidak
tersedak. Hufh..oppa… langsung ku cubit pipinya. Oppa hanya meringis kesakitan
tapi sambil tertawa.
Ku lihat gerbang belum tertutup.
Syukurlah…. Segera aku bergegas turun dari mobil, “ Gomawo oppa untuk
tumpangannya. Hati-hati di jalan.. Bye.. ” ku lambaikan tanganku bak seorang
miss universe. Oppa hanya tersenyum melihatku dan pergi.
Sesampainya di gerbang, ada Sunny
dan Taeyon menungguku. Ku lihat mereka melambai-lambaikan tangan dan
memanggilku.
“ Yoong.. Annyeonghaseyo…” jerit
mereka serempak dan tiba-tiba memelukku. Haduuh…pagi-pagi sudah teriak-teriak.
Jadi malu sendiri kalau di dengar satpam.
“ Annyeong… Kalian ngapain disini?
Menungguku? ” aku bingung, tumben mereka menungguku disini. Tidak biasanya. Ada
apa dengan hari ini? Apa aku ulang tahun? Tidak… Lalu apa?
“ Ahh..kami disini kebetulan juga
baru datang dan Sunny melihatmu di antar oleh Donghae. Jadi, kami tunggu di
sini. ” ujar Taeyon sambil nyengir kuda disertai anggukan Sunny.
“ Owh aku pikir ada yang aneh hari
ini. Tapi sudahlah… Ayo masuk, nanti bel keburu berbunyi. ” lalu langsung
terdengar bel berbunyi.
Teng..tong.. Teng..tong.. *bel.nya
ga keren blas =_=?
“ Yuk masuk.” Lalu Sunny menarik
tanganku dan segera berlari. Aku menoleh ke belakang, Taeyon masih terpaku di
tempat. Lalu aku menarik tangan Sunny agar Sunny berhenti. Lalu aku menghampiri
Taeyon yang terdiam.
“ Hey, Yon. Ayo… kau mau kena hukum
Bu Yao Jhi ya? Kenapa bengong di situ? ” lalu ku tarik tangan Taeyon. Dan
akhirnya Taeyon tersadar.
“ Ah..mian Yoong. Aku jadi sering
melamun akhir-akhir ini. Ayo.. ” lalu ganti Taeyon yang menggeretku dan kami
bertiga berlari bersama-sama.
___________----------------pulang
sekolah-----------------_____________
Dreeett…dreeett…Doki
doki..dreeeett…dreeettt..doki doki… *hapenya Yoong bunyi.
“ Ah.. Hmm? Oppa? ” segera ku angkat
telepon dari oppa. Dan kulihat Taeyon dan Sunny berusaha menguping.
“ Hey..hush..hushh….sana-sana…
jangan menguping. Hehehe ” ku dorong-dorong Sunny dan Taeyon agar menjauh,
karna ini prifasi.
" Annyeong oppa... "
" Annyeong... Yoong, kau masih
ada disekolah? " tanya oppa di seberang *seberang telpon mksudnyaaa
" Mwo? Ne.. aq masih di sekolah
oppa. Wae ? " aku bingung, tumben.
" Hmm..nde. Aku segera kesana.
Tunggu aku di depan gerbang. Klik "
sambungan telpon langsung terputus.
" Ahhh... aiissshh.. Oppa slalu
saja. " lalu aku berbalik dan mendapati kedua sahabatku ini sedang
asyik-asyiknya menguping.
" Aaiiisssshhh... apa yang
kalian lakukan di belakangku? Menguping? " ku lihat Sunny dan Taeyon
nyengir-nyengir lalu kabur.
" Heeeyyy...mau kemana? Awas
kalian.. YAA!! " aku sebal sekaligus gemas dengan tingkah mereka berdua.
Lalu aku berjalan ke gerbang, lihat
kanan kiri mencari oppa. Lalu dari kejauhan ku lihat oppa datang dan berhenti
tepat di depanku dan membukakan pintu intukku.
" Masuklah.. Kit harus
bergegas. " mwo? aku bertanya dalam hati. Kenapa harus buru-buru? Lalu aku
langsung duduk dan kamipun berangkat.
_______---------------Donghae POV--------------________
Rencana ini mungkin berhasil... pikirku
senang.
" Yoona, setelah sampai,
bisakah kau menutup matamu? " pintaku setelah tempat yang di tuju hampir
dekat.
" Hmm.. wae oppa? "
sepertinya dia bingung lagi, tapi tak apalah.
Aku tersenyum padanya, kulihat Yoona
benar-benar bingung.
(sampai dari jarak beberapa meter
dari tempat yang di tuju...)
Ku persilahkan Yoona turun dari
mobil. " Nah, silahkan Tuan Putri. Sekarang pejamkan matanya, ingat jangan
mengintip. Ara? "
" Arasso oppa.. " kulihat
Yoona masih sedikit gugup dengan apa yang akan ku berikan padanya nanti.
Yoona berjalan perlahan sambil ku
tuntun jalannya. Ku lirik Yoona masih memejamkan matanya, dan ku ingatkan
kembali " Ingat, awas jangan mengintip. " aku tersenyum melihat
wajahnya yang cemberut dan Yoonapun mengangguk.
Saat sampai di tempat itu, ku pinta
Yoona untuk tetap terpejam dan jangan mengintip. Yoona kembali mengangguk.
Aku pergi ke tempat kejutan yang ku
siapkan dan memperhatikan apakah ada yang berantakan atau tidak. Lalu aku
kembali ke tempat Yoona berdiri.
Hembusan angin membuat rambut Yoona
berantakan,, tapi Yoona tetap tak menghiraukan. Dia hanya tersenyum senang,
sepertinya.
Ku tarik dia perlahan dan kami
berdua berjalan mendekat. " Sekarang.. buka matamu perlahan. Ku hitung
mundur ya? "
" Tiga... "
" Dua... "
" Satu... "
Ku menjauh dari belakang Yoona dan
berdiri tepat di depan Yoona dan sesuatu itu. *haesstt sesuatu =.="
Ku tunggu reaksi Yoona..
Dan saat Yoona membuka matanya yang
terpejam....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TBC
haiiiyyyaaaaaaaaa...... TBC lagii..
^0^ hhohohoho
Tunggu part 5 selanjutnya
iyyaaaaaaaaaa...
Mian untuk salah2 kata... ;) Enjoyed
for reading.. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar