[PERHATIAN! WAJIB DI BACA! JANGAN DI ABAIKAN!]
Dilarang untuk meng-COPY PASTE karya saya! Karena FanFiction ini sudah di Post di Facebook saya, dan sudah banyak yang tahu! So, daripada mendapat KUALAT dan bertambah DOSA sudah merebut hak cipta orang, diharapkan untuk SEGERA meninggalkan blog ini. Jika niat anda baik (hanya untuk sekedar baca), mohon TINGGALKAN KOMENTAR ANDA! Karena itu sangat berguna bagi saya demi KELANCARAN BLOG ini. Terima kasih. J
Author : G_ae
Genre : Romance, OOC (Out Of Caracter), Chapter
PG : 17
Main Cast :
- Cha Sun Woo aka Baro B1A4
- Park Kyu Rin (imagination)
- Kim Kibum aka Key SHINee
- Jeon Bo Ram aka Boram T-ara
- Jung Jinyoung B1A4
Other Cast : U’ll find it later
PS : Annyeonghaseyooo yeorobun . . . ^_^ . Lama absen dari dunia per-FF.an, G_ae (huruf G di baca dalam bahasa inggris = Ji) balik lagi nih bawain FF baru yg ber-Chapter. Hmmm, kapan yah aku bisa buat FF oneshoot? Selama ini aku selalu buat FF ber-chapter, dan sama sekali tidak pernah membuat oneshoot. =.=” *author galau*. Yasudah, dari pada baca curhatan author ini *plak*, yuk selamat menikmati (memangnya makanan?). Happy reading, guys. Maaf untuk cerita yang tidak jelas arahnya dan typo yg salah. *bow
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ku tolehkan wajahku ke arahnya. Dia tertawa, tersenyum bersama kedua temannya. Aku suka menatapnya seperti ini dari jauh. Wajahnya lebih bersinar saat wajahnya tampak bahagia, menampakkan seulas senyum yang sangat ku suka. Matanya tampak lebih kecil dan hanya terlihat seperti sebuah garis melengkung membentuk senyum. Rambut hitam panjangnya yg sedikit bergelombang, menambah kesan anggun dan manis. Putih kulitnya menambah kesan sempurna di tubuh mungilnya itu. Aku tak bisa berhenti menatapnya, meskipun aku hanya mampu menatapnya lebih lama dari jauh. Sungguh ronis.
Dia terus tertawa dan bercanda dengan 2 sahabatnya. Tapi, beberapa saat kemudian aku hanya terpaku menatapnya. Mataku bertemu pandang dengannya. Oh, God! Mata cemerlangnya membuat jantungku berdegup kencang. Dia menatapku, lalu. . .tersenyum. Tak ku sangka, dia tersenyum padaku. Semakin tak ku sangka, dia mengedipkan mata kirinya padaku, dan tertawa kecil. Tubuhku semakin kaku, terasa panas dan mulai meleleh.
“ YA! Cha Sun Woo! Ireona!! Ppaliiwa.... Nanti kau terlambat. ” seketika Baro terlonjak kaget dan langsung bangun dari tidurnya. Matanya yg masih setengah terpejam, semakin menutup karena sinar matahari yg masuk melewai jendela kamarnya.
“ Aisshh.. ternyata aku hanya bermimpi. Ku pikir itu sungguhan. Ah, jam berapa ini? ” di liriknya jam meja di samping ranjang.
“ OMONA! Jam setengah 7? Aigoo~ aku terlambat! ” segera baro lompat dari atas kasur dan bergegas ke kamar mandi dan mandi secepat kilat. (ceritanya masuk jam 7)
...
“ Eomma, aku berangkat! ” segera secepat kilat Baro berlari keluar rumah dengan sangat cepat. “ Ya! Sun Woo-ah. . .kau belum sarapan. Aishh, tumben sekali dia terlambat bangun. Biasanya dia rajin bangun pagi. ” keluh eommanya dan melengos ke dalam dan menutup pintu.
...
“ Hufh..hufh..untung saja gerbangnya belum di tutup. Aishh..jadi basah kuyup bajuku. Tak apalah, dari pada aku lebih terlambat lagi jika menunggu bus. ”
Selama pelajaran berlangsung, Baro benar-benar berkonsentrasi penuh. Meskipun dia merasa kepanasan setelah berlari dari rumah sampai sekolah tanpa jeda.
Cha Sun Woo yang lebih akrab di panggil Baro itu adalah ketua kelas XI A.3. Karena dia memiliki jiwa kepemimpinan, rajin, dan penuh dengan semangat, seluruh teman sekelasnya memilihnya. Dan wali kelasnya pun setuju dengan pendapat siswa siswi XI A.3 tentang perilaku Baro yg jarang di miliki siswa lain.
...
“ Ya, Baro. Waeyo? Ada apa dengan wajahmu? Kusut, seperti habis olah raga. ” key datang menghampiri Baro yang sedang duduk-duduk di pinggir lapangan bola mencari udara segar.
“ Tadi aku habis lari. Aku kesiangan, jadi aku lari dari rumah ke sini. Benar-benar menguras tenaga, di tambah lagi aku belum sarapan. ” baro mengelap keringatnya dengan sapu tangannya. Key mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, permen lolipop.
“ Kau mau? Setidaknya ada yg kau makan, meskipun ini permen. ” segera baro mengambilnya dan memakannya perlahan. “ Baru kali ini kau terlambat. Kau begadang, eoh? ” baro menggeleng dengan permen masih di mulutnya. Pandangannya tertuju ke arah lapangan, menyaksikan beberapa siswa bermain bola.
“ Lalu apa yang kau lakukan? Belajar sampai tengah malam? Atau, masih tekun membuat lirik-lirik rap? ” key terus bertanya dan baro hanya menjawab dengan gelengan kepala.
“ Aku...bermimpi sesuatu. Aku tak ingin mengakhiri mimpi indahku itu, maka dari itu, aku malas untuk bangun. Benar-benar mimpi yang tak bisa di bayangkan. ” baro tersenyum di sela-sela permen lolipop yang masih di dalam mulut baro.
Key tau siapa orang yang di mimpikan sahabatnya ini. Tapi key hanya bisa terdiam dan ikut merasakan kebahagian baro yang sukses telah memimpikan yeoja pujaan hatinya selama 1tahun menjadi incarannya, tapi tak pernah berani untuk mengungkapkan perasaannya.
“ Key, kau masih belum menemukan yeoja misterius bersyal merah itu? Sudah mencarinya? ” baro antusias ingin mendengarkan cerita sahabatnya itu tentang yeoja misterius bersyal merah.
Key menghela nafas. “ Belum. Aku belum menemukannya. Wajahnya seperti apa aku tidak tau. Aku hanya tau, syalnya merah tebal, rambut hitam panjang bergelombang, dan pakaiannya yang cukup modis. Itu saja. ”
“ Pantas saja tidak ketemu-ketemu. Wajahnya saja kau tak tau. Payah. Mau ku bantu mencarinya? ” baro menatap key sambil tersenyum dan menggigit bibir.
“ Hmm, tidak. Jangan sekarang. Yeoja itu akan muncul setiap musim salju. Jadi percuma kalau kita cari sekarang. Karena kita tidak bisa menemukan yeoja yang memakai syal merah tebal di musim panas seperti ini. ” key menggembungkan pipinya *manyun*.
Baro terkekeh baru mengerti. “ Hehehe, kau benar juga. Sekarang kita ke kantin yuk. Aku benar-benar lapar. ” baro menarik tangan key yang tampak si empunya tangan sangat lesu.
~ Flash back ~
“ Aishh...dingin sekali. Aku lupa tak membawa sarung tangan. Eomma ini aneh-aneh sekali menyuruhku keluar hanya untuk membeli camilan. Saljunya turun lebat sekali, benar-benar membuatku membeku. Brrrr.....” key menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya yang mulai kaku karena dinginnya udara malam ini.
Tumpukan salju di pinggir jalan ini sangat tebal. Benar-benar sangat membahayakan jika terpeleset di sini, pikir key. Segera key mempercepat jalannya dan melewati taman yang di penuhi oleh pemuda pemudi yang sedang berkencan (*ceritanya malam mingguan nih kkk~).
Baru saja dia ucapkan kata-kata ‘ Jatuh ’ di dalam otaknya, key terpeleset di pinggir trotoar taman dekat tempat duduk kosong dan kepalanya membentur tiang lampu taman.
“ Awww...appo! Aisshh...salju menyebalkan. Aooh, kakiku terkilir. Eotthoke? ” key duduk dan memijat pergelangan kakinya. Kepalanya masih sedikit pusing karena terbentur tiang tadi.
“ Gwaenchana ? Kau bisa bangun? ”
“ Ya! Tentu saja tidak baik-baik saja! Aku tidak bisa bangun, dan ini,. . .benar-benar sakit sekali. Aisshhh...menyebalkan. ” key terus saja mengomel dan merutuki si tumpukan salju (?) yang telah membuatnya terjatuh.
“ Mau ku bantu berdiri ? ” key berhenti mengomel dan memperhatikan seseorang di hadapannya. Seorang yeoja dengan mantel tebal melilit di lehernya dan rambut hitam berkilau yg panjang terurai, yang sedikit gelombang.
Yeoja itu mengulurkan tangannya yang di bungkus sarung tangan berwarna merah juga. Key menerima uluran tangannya, yeoja itu mencoba bangkit dan memapah key. Tapi ternyata yeoja itu tak sanggup menopangnya, karna tubuhnya yang mungil.
Keduanya menyerah, lalu yeoja itu melepas sepatu boot juga kaus kaki key dan sedikit memijatnya di bagian pergelangan kaki key. Key meringis sakit, dengan sekuat tenaga di tahannya rasa sakit itu. Yeoja ini telaten sekali,bagaimana ia tau caranya ? pikir key.
“ Mian, aku lancang memijatmu seperti ini. Ini agar tidak bertambah parah sakitnya. Aku tau cara ini dari eommaku. ” (author ngarang kali yah)
Key memperhatikan yeoja itu sambil tetap meringis menahan sakit. Di rasakannya aura *lol* ketulusan dari yeoja tersebut saat memijat lengan kaki key yang tampak memerah. Key merasa lebih baik sekarang, kepalanya tiba-tiba sembuh begitu saja. Tampak seulas senyum tipis di bibir yeoja itu, tapi key tak bisa melihat wajahnya.
“ Hmm, sudah selesai. Coba pijakkan kakimu perlahan, apa masih sakit atau tidak. ” yeoja itu membantu key berdiri. Key merasa lebih baik sekarang, dan key tersenyum.
“ Gomawo sudah menolongku. Namamu siapa? ” key merasa gugup saat menatap wajah yeoja itu, tapi tetap saja wajahnya tampak samar-samar karna pantulan sinar lampu taman yang temaram dari belakang, sehingga menyebabkan gelap di bagian sisinya. (*bener g nih?).
“ Gwaenchanaeyo. Senang bisa membantumu. Mian, aku buru-buru. Annyeong, josimaeyo. ” lalu yeoja itu berlalu begitu saja.
“ Ya! Aishh, dia tidak menyebutkan namanya. Malam menjelang natal, apakah dia malaikat yang datang menolongku? ” pikir key. Di ingat-ingatnya pakaian yang yeoja itu pakai, siapa tau suatu saat mereka bertemu lagi. Key ingin membalas kebaikannya. Key tersenyum lalu pulang.
~flash back end~
***
“ Aneh. Hari ini aku tak melihat Kyurin. Kemana dia? Apa dia sakit, ya? ” baro melihat ruang kelas Kyurin keseluruhan. Tapi nihil, Kyurin tidak di kelas. Kemana dia?
“ Ya! Kau mencari siapa? ” tiba-tiba yeoja yang di cari menepuk dan mengagetkan Baro.
“ Yaaa!! Kyurin, kau mengagetkanku. Dasar... Bisa tidak kau memanggilku tanpa berteriak begitu? Kupingku ini masih berfungsi sangat baik. ” di jitaknya kepala Kyurin pelan.
“ Aisshh...jangan suka menjitak kepala orang. Hmm, kau cari siapa? ” kyurin ikut-ikutan mencari seseorang di dalam kelasnya.
“ Aku? Aaah..hmm..tidak, aku tidak mencari siapa-siapa. Kau dari mana? ” baro mulai gugup jika bertemu dengan kyurin.
“ Aku baru dari kantin dengan Boram. Tapi aku di tinggal, karena dia di jemput namjachingunya itu tuh. ” kyurin menunjuk ke arah di mana Boram sedang duduk-duduk bersama dengan namjachingunya.
“ Hmm? Jinyoung hyung? Sejak kapan mereka pacaran? Setauku, Jinyoung hyung susah mencari pacar yang pas untukknya. Kenapa tiba-tiba langsung dapat? ” baro mengerutkan dahinya bingung.
“ Yah, begitulah boram. Dia mampu menakhlukkan oppaku. ” baro menatap kyurin bingung.
“ Oppamu? Maksudnya. . .”
“ Kau tau? Jinyoung oppa itu oppaku. Oppa sedarah (?). Hehehe...aku sengaja merahasiakannya dari Boram. Biar boram berusaha sendiri untuk menakhlukkan hati oppaku. Hehehe....” baro menghela nafas lega. Ku pikir kyurin menyukai Jinyoung hyung, ternyata dia oppanya. Pikir baro sambil tersenyum
“ Hmm, begitu. Dasar, teman macam apa kau? Jahat sekali sama sahabatmu. Seharusnya kan sesama sahabat jangan ada yang di rahasiakan. ” baro mencubit pipi kyurin yang tembam.
“ Hehehe...biar saja. Lagi pula, ini demi boram juga. Aku ingin melihatnya berusaha. Karena selama ini dia selalu takut dan malu jika berurusan dengan yang namanya Namja. ” kyurin tersenyum senang dan menatap Baro.
Deg! Deg! Jantung baro berdegup saat kedua matanya bertemu pandang dengan kyurin. Selama 5 detik, mereka berdua bertatapan. Baro merasa lebih gugup lagi dan salah tingkah, lalu segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Sambil tetap melihat ke arah lain, baro menggandeng tangan kyurin. “ Kajja, kita ke kantin saja dari pada melihat orang pacaran. Aku lapar. ” tanpa menunggu persetujuan kyurin, baro menarik lembut kyurin menuju kantin tanpa melihat ke arahnya.
***
~ Kyurin POV ~
“ Hehehe...biar saja. Lagi pula, ini demi boram juga. Aku ingin melihatnya berusaha. Karena selama ini dia selalu takut dan malu jika berurusan dengan yang namanya Namja. ” aku senang bisa melihat ada perubahan pada boram.
Ku tatap baro yang beberapa saat sebelumnya hanya diam. Deg! Deg! Omona, jantungku? Ada apa dengan jantungku? Kami bertemu pandang beberapa saat. Gawat, tubuhku tak bereaksi. Kenapa malah kaku seperti ini? Ku lihat pipi baro sedikit memerah dan kepalanya bergerak menatap ke arah lain.
“ Kajja, kita ke kantin saja dari pada melihat orang pacaran. Aku lapar. ” baro tiba-tiba menarik tanganku dan membawaku ke kantin, tanpa meminta persetujuanku sebelumnya. Tapi, ada benarnya juga sih. Dari pada melihat boram dan oppa pacaran, lebih baik aku ke kantin saja dengan baro. Bikin iri saja.
Setelah sampai di kantin, baro mencarikan tempat duduk tanpa melepaskan genggamannya di tanganku. Ige mwoya? Lagi-lagi jantungku berdetak kencang, tubuhku tak mau bereaksi. Aigoo~ ada apa denganku? Aisshh...baro, bisakah kau lepaskan tanganku? Tapi kata-kata ini tak mampu keluar.
“ Di sini saja, tempat lain sudah lumayan penuh. Kau mau...makan apa? ” ku dengar nada gugup dari suaranya. Tanganku masih tetap di genggam baro, duduk pun baro bersebelahan denganku.
“ Baro, bisakah....kau..melepaskan tanganku? ” ku tatap baro dan ku arahkan tatapanku ke arah tangan kami berdua. Baro tersadar lalu melepaskan tenganku. Segera baro pindah dari tempat duduknya ke tempat duduk di depanku.
“ Mianhae, aku tidak sengaja. Hmm...kau mau makan apa...kyurin~ah ? ” tanya baro. Lagi-lagi ku dengar nada gugup dari mulutnya.
“ Gwaenchana. Hmm, aku tadi sudah ke kantin, jadi aku pesan minuman saja ya. Kalau kau lapar, kau saja yang makan. ” lagi-lagi aku tak mampu menatapnya.
“ Hmm, baiklah. Aku kesana dulu. Kau mau minum apa? ” ku lihat baro sekilas, tampaknya dia mulai normal kembali.
“ Milk shake rasa coklat 1. Mian, merepotkanmu. ” baro mengangguk lalu beranjak pergi. Hufh, lega sekali. Baru kali ini aku merasa canggung jika dengan baro. Ada apa ini ? Ada yang aneh dengan jantungku. Ahh..lupakan. Mungkin ini hanya perasaanku saja yang terlalu berlebihan.
. . .
‘ Aishh, kenapa jadi canggung begini? Baro juga masih tetap diam sambil memakan kimbapnya. Seolah-olah aku tidak ada di sini. Isshh...dasar. ’ aku terus meminum milk shake ku sambil tetap memandangnya yang asyik makan tanpa memperdulikanku.
“ Hmm, milk shake ku sudah habis. Kau sudah selesai? ” ku pancing baro untuk bicara. Dan, baro hanya mengangkat tangannya seperti menandakan ‘ Tunggu sebentar lagi ’. Hmm, baiklah. Ku tunggu kau sampai selesai.
Ku ambil handphone ku dari kantong, ingin ku kerjai dia. Saat sedang asyik makan, ku potret wajahnya yang saat itu sedang melahap 1 sendok penuh bibimbap.
Klik !
Hihihi... lucu sekali. Ekspresinya yang natural, benar-benar membuatku ingin tertawa. Ku pandang lagi fotonya di handphone ku, ku tertawa cekikikan (?).
~Baro POV~
Sial, kenapa jadi canggung begini ? Dia juga tak mengajakku bicara. Atau, aku di anggap tidak ada ?
Klik !
‘ Mwo? Dia memotretku? ’ ku lihat wajahnya sekilas. Dia tertawa, sambil menatap layar handphonenya. Manis, aishh..apa yang ku pikirkan. Lanjut makan!
“ Ya! Apa yang kau tertawakan? Kau memotretku ya? ” ku lihat Kyu rin terdiam sebentar, mungkin kaget karena sedari tadi aku hanya diam. Kyu rin memasukkan handphonenya ke kantong.
“ Hmm, aniyo. Untuk apa aku memotretmu. ” tampak gugup di raut wajahnya, ketahuan kau.
“ Jangan bohong, buktinya tadi aku mendegar bunyi klik dari handphonemu. Kau memotretku kan? Mengakulah kalau kau sebenarnya ngefans berat denganku. Aku tak akan marah padamu. Hohoho... ” ku lirik lagi Kyu rin yang saat itu menggembungkan pipinya cemberut. Menggemaskan. Segera ku bangkit dan berpindah tempat, duduk di sampingnya.
~Author POV~
“ Ya! Kau narsis sekali. Eh, mau apa kau duduk di sebelahku? ” kyu rin mengelak dan menggeser duduknya sedikit menjauh dari baro. Kyu rin mengambil hp.nya dari kantong lalu menyembunyikannya di belakang sambil tetap di genggam erat.
Baro yang tau gelagat kyu rin segera bergerak cepat merebut hp kyu rin. Perebutan terjadi.
“ Ya! Berikan padaku hpmu ! hapus fotoku sekarang juga! Kau mau memajangnya di mading ya, dan kau mau mengeditnya? Kau mau mengerjaiku? Berikan...” kyu rin semakin menjauhkan hpnya dan mengangkat-angkat hpnya tinggi-tinggi.
“ Anii..aku tidak akan memberikannya padamu! Jauh-jauh darikuu baro-ah...” tanpa di sadari keduanya, siswa siswi yang ada di kantin memperhatikan mereka berdua.
“ Jangan lari kau! Berikan hpmu, ppaliwaa..!! ” kyu rin hendak bangun dan reflek baro menarik tangannya dan kyu rin terduduk kembali. Hal yang tak pernah keduanya bayangkan, terjadi.
TBC
Hehehe, eotthe? Jelek? Aneh? Komen yah... di tunggu part selanjutnya!! Kamsahamnida!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar