Kamis, 15 November 2012

[Chaptered] Unexpected Accident part 1 of ?



Author : G.ae
Genre : Romance, happy & sad, frienship
Length : Oneshoot
PG : 16+
Cast :
-          Lee jinki aka Onew
-          Choi Ha Ra
-          Other cast you’ll fnd it later
Disklamer : the story is original MINE. Semua karakter, tokoh pendamping, dan cerita adalah karangan fiktif belaka. (kecuali Onew, his real).
NB : FF ini sudah pernah admin post di WP admin hehehe klik here
###############################################

 
~Ha Ra pov~
Pagi ini terlalu cerah, berbeda dengan suasana hatiku hari ini. Aku terpaksa di keluarkan dari kelas karena apa? Karena aku terlambat 25 menit. Aishh...ini juga gara-gara tadi malam aku menangis sampai pagi. Kau tahu kenapa? Karena satu hal yang menurutku tidak penting untuk di tangisi. Sau kata, NAMJA. Yups, menurut orang lain mungkin menangisi seorang namja itu tidak penting dan membuang-buang tenaga. Entahlah alasan spesifiknya bagaimana mengapa mereka mengatakan hal yang seperti itu. Tapi itu membuatku malu sendiri dan merasa bodoh sendiri karena telah menangisi seorang namja yg menurutku tidak terlalu penting.

Daripada terus-terusan ku memikirkan itu, lebih baik aku mencari udara segar di taman. Lumayan menghilangkan stresku pagi ini.

~Author pov~
BRUUUKKK... “ Aww...appoo.. YA! Kalau jalan lihat-lihat...! ” ha ra terpaku sejenak beberapa detik sambil tetap menatap orang yang menabraknya.

“ Mianhae..jeongmal. Aku terburu-buru. Mari ku bantu kau berdiri. ” ha ra masih terpaku sedangkan orang yang menabraknya sudah menggapai lengan ha ra dan membantunya berdiri. Sekilas lagi, ha ra mengingat kembali sesuatu yang membuatnya sial pagi ini. Pandangan ha ra berubah dan ...

“ Lepas!! Tidak usah membantuku berdiri..!! ”segera ha ra bangkit sendiri sambil melepaskan tangan orang yang memegang lengannyadengan kasar dan membersihkan celana bagian belakangnya sendiri. ‘Namja lagi? Kenapa aku harus bertemu namja pagi-pagi sial begini? Aisshh..’ ha ra mengomel sendiri dalam hatinya sambil tetap menatap namja di hadapannya lekat.

Ha ra masih mengomel dalam hati, sedangkan namja di hadapannya hanya terdiam bingung sambil tetap diam di tempatnya berdiri. Ha ra kembali menatap namja itu, dahinya berkerut marah.

“ Aku juga terburu-buru, pabo! Kau pikir kau saja yang terburu-buru? Aishh..” ha ra segera pergi dari hadapan namja yang masih saja tercengang. Si namja yang masih tercengang tetap terdiam di tempatnya dan menatap kepergian yeoja aneh yang baru saja memarahinya. “ Aigoo, aku buru-buru. Kenapa aku masih diam disini? Aishh..” namja tersebut bergegas pergi.

Di sisi lain, ha ra masih saja kesal sambil tetap terus berjalan, menabrak siapa saja yang ada di hadapannya. “ Kenapa aku harus berurusan dengan namja lagi pagi-pagi begini? Aishh.. sial. ” Ha ra pun melanjutkan perjalanannya menuju kantin masih tetap dengan wajah kusut dan kesalnya.

Ha Ra POV Ends

Someone POV
“ Aigoo~ aku hampir terlambat. Gara-gara insiden tabrak-omel tadi, aku hampir lupa kalau aku ada urusan penting dengan dosen. Hufht..yeoja aneh. ” ku langahkan kakiku keluar dari ruangan dosen dan segera menuju kantin.
“ Onew...!!! Chankammaneyo...”
“ Mwo? Ada apa jjong? Kau seperti di kejar setan saja. ”
“ Haaahh...begini, tadi ku lihat dongsaengmu di tampar oleh seorang namja. ”
“ MWO? Jinja? Dimana dia sekarang? ” seketika aku melotot terkejut dan segera meraih tangan Jjong.
“ Ya! Pelan-pelan... aku belum menjawab pertanyaanmu. Tadi ku lihat dongsaengmu di dekat belakang gedung kantor pusat. ” jjong mencoba mengikuti langkah cepatku.

Author POV

Sesampainya di sana, onew mengedarkan pandangannya kesegala arah, mencari sosok dongsaengnya. “ Dimana dia? Kenapa tidak ada? ” onew mulai resah mencari dongsaengnya.
“ Tadi ku lihat dia disini, dan ada beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu. Mungkin dia pergi ke suatu tem... Ya! Chankamman..... ” onew sudah bergegas meninggalkan jjong yang masih terpaku mencari sosok dongsaeng onew.
“ Aku tau dimana dia biasanya bersembunyi. ” onew bergegas, berlari menuju tempat persembunyian dongsaengnya.

Onew mengitari perpustakaan, mencari di setiap sudut, di sekitar rak-rak buku yang menjulang tinggi. Tak ditemukannya sosok dongsaengnya. Keringat mulai mengucur di pelipis onew. Berjalan cepat, dan meninggalkan jjong di belakangnya yang mulai kelelahan mengejarnya.

BRUKKK.....!!! Buukkk...

“ Aww... Aissshh... apalagi ini? Ya! Kalau jalan pakai.... YA!! Kau lagi??? ” seorang yeoja terjatuh beserta buku-buku yang di bawanya. “ PSSSSSSTTTT...!!!! YA! Ini perpustakaan! Bisa kecilkan suaramu? ” beberapa mahasiswa mengomel lantaran suara Ha Ra. Sedangkan onew? Onew tak menghiraukan Ha Ra. Ha Ra berusaha bangkit dan mengambil buku-bukunya. Onew masih terpaku kesal menatap Ha Ra, yeoja yang tadi dia tabrak, dan sekarang dia tabrak lagi.

“ Ya! Kau tidak membantuku atau meminta maaf? Issshh.... ” ha ra merapikan roknya dan buku-bukunya. “ Mian, aku tidak ada waktu untuk itu. Permisi. ” onew berlalu begitu saja di hadapan ha ra dengan tatapan dingin dan cuek.
“ Aigoo~ aissshh...dasar. Namja itu berubah 180 derajat dari wajahnya yang tadi. Kenapa jadi dingin seperti itu? ” jjong melewati ha ra dan membungkuk tersenyum. “ Mianhaeyo, agashi. Temanku sedang ada masalah, jadi mohon di mengerti. Mari ku bantu. ” jjong mengambil beberapa buku yang masih berserakan. Ha ra masih tampak kesal. Kenapa namja lagi namja lagi? Pikir ha ra makin kesal. Lalu jjong membungkuk dan pergi mengejar onew yang mulai menghilang.

“ Apa-apaan namja tadi? Tidak ada sopannya sama sekali. Aishh.. ” ha ra segera keluar dari perpustakaan setelah selesai membantu petugas perustakaan. Ha ra melewati taman kampus dan berhenti. Dari kejauhan, ha ra melihat namja yang menabraknya sedang memeluk seorang yeoja. Kening ha ra mengkerut heran. Di picingkannya matanya untuk memperjelas pengelihatannya. ‘yeoja itu menangis’ pikir hara setelah melihat baik-baik pemandangan yang tak terlalu jauh dari pandangannya.

Dilihatnya perubahan pada raut wajah namja-yang-menabraknya-tadi. Wajah iba dan sedikit ada rasa kesal di tatapan matanya. Ha ra terdiam, dan berpikir singkat. 3 sifat dan tatapan mata yang berbeda, yang di tunjukkan namja itu hari ini. Satu kata terlintas di benaknya. –Unik- Lalu ha ra tersadar dari lamunannya, dan bergegas pergi.

*******

Onew terus berlari memutari perpustakaan dan mengitari taman kampus yang luas demi mencari adik satu-satunya itu. ‘ dimana kau bersembunyi, ji ae? ’ onew terus menyebut-nyebut nama adiknya sampai akhirnya onew berhenti. Di hadapannya kini terlihat ji ae sedang terduduk di salah satu bangku taman yang sepi, terisak sambil memukul dadanya yang tampak sesak. Wajahnya memerah menahan tangis, dan sedikit memar di pipi kanannya. Onew menghembuskan nafas lega dan mulai mendekati dongsaengnya.

“ Kau jarang menangis, tapi setelah menangis seperti ini. ” ji ae mendongak menatap sosok onew yang berdiri menjulang dihadapannya dengan kedua tangan terlipat di dadanya. Ji ae segera berdiri dan memeluk onew erat sambil sesenggukan menahan tangis. Onew membalas pelukan dongsaengnya penuh kasih sayang dan menenangkan. Onew membelai lembut kepala dongsaengnya, menarik nafas dalam-dalam berusaha menahan amarah. Dahinya berkerut, ingin sekali onew membentak namja yang beraninya menampar dongsaengnya ini. Di renggangkannya pelukannya, di tatapnya lurus-lurus mata bulat dongsaengnya yang berair dan memerah.

Di usapnya pipi chubbynya, di tariknya sekali lagi nafas dalam-dalam dan mulai bertanya –secara-lembut-. “ Ji ae-ahh. Nugu? Siapa yang beraninya menampar dongsaeng kesayangan oppa ini? Beraninya dia menamparmu. Bisa kau ceritakan pada oppa? ” onew berusaha sekuat tenaga menahan amarah, karena onew merasa telah gagal sebagai oppa untuk menjaga ji ae, dongsaeng satu-satunya itu. “ Senior oppa, satu angkatan denganmu. Aku hanya tidak sengaja memarahi yeojachingunya didepan namja itu, karena kemarin aku melihat namjachinguku berjalan bersama yeoja itu. Aku marah oppa, aku sakit hati, makanya aku memarahinya secara terang-terangan di hadapan namja itu. Dan, aku di tampar oleh namja itu oppa. Hiks... ” ji ae kembali menangis dan onew menghapus air mata ji ae yang mulai kembali mengeluarkan air dengan kedua ibu jarinya. Tanpa onew sadari ada sepasang mata yang bingung dan heran mengamatinya dari jauh.

Di tatapnya lembut dongsaengnya, yang sesungguhnya –onew-tidak-terima-dan-marah- atas perlakuan namja bodoh itu. “ Uljima, saengie. Tenanglah, oppa akan mencarinya sekarang juga. ” onew  membelai lagi kepala dongsaengnya itu dan segera beranjak pergi, tapi di tahan. “ Anio oppa, gwaenchana. Tidak usah mencarinya. Anggap saja tidak terjadi apa-apa oppa. ” ji ae mencoba tersenyum. Onew mendengus kesal, ‘ lagi-lagi keras kepala. Dasar...’ keluhnya dalam hati. “ Arasso..baiklah oppa tidak akan mencarinya. Tapi, putuskan namja chingumu itu. Namja yang tidak serius padamu, lebih baik putuskan saja. Arachi? ” onew tersenyum mencoba menenangkan dongsaengnya yang tiba-tiba merubah ekspresinya. -berat-. Mungkin itu yang ada dalam pikirannya.

“ Arasso oppa. Aku akan memutuskannya. ” ji ae menunduk dalam mencoba menahan sebuah air mata yang akan meluncur lagi melewati kelopak matanya. Onew tersenyum iba, mengelus dan mencium puncak kepala dongsaengnya itu. “ Tegarlah. Oppa tau apa yang kau rasakan sekarang. Kajja, kita pulang. ” onew merangkul pundak ji ae dan mengajaknya pulang.

“ Emm, tunggu sebentar. Ada yang harus di benahi. ” onew berhenti dan mengeluarkan tisu dari dalam tasnya. Di sodorkannya tisu pada dongsaengnya dan sebagian di pegangnya tisu tersebut untuk membersihkan sisa air mata yang belum mengering di pipinya. Keduanya tersenyum dan tertawa kecil. “ Kau tau? Kau terlihat jelek saat menangis. Lebih baik tersenyum seperti ini dari pada harus menangis. Mana ada namja yang mau padamu kalau wajahmu seperti ini? Hmm? ” ji ae kembali tertawa kecil. “ Oppa, temani aku jalan-jalan. Bisa? ” onew tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dan keduanya segera berlalu.

****

Still author pov

Tampak ha ra sedang merapikan buku-bukunya dan bergegas pulang. Tapi sebuah tangan menghentikan gerakannya. “ Ha ra, bisa kau temani aku ke mall? Aku ingin membeli sesuatu. ” ha ra tersenyum dan mengangguk. “ Geurae. Kebetulan aku ingin jalan-jalan. ” lalu keduanya segera bergegas menuju tempat parkir.

@mall

“ Min ji-yya. Kau ingin membeli apa? Sejak tadi kau mengajakku berputar mengelilingi mall ini selama 2 jam lebih. Aku capek. Bisakah kita istirahat? ” orang yang bersama dengan ha ra yang di panggil min ji pun menoleh. “ Geurae. Ayo kita cari tempat yang pas untuk istirahat. ” min ji segera menarik tangan ha ra yang tampak lemas dan lelah.

Sesampainya di sebuah cafe, ha ra menghempaskan tubuhnya tepat di salah satu sofa atau meja yang kosong. Min ji yang masih berdiri mendengus kesal. “ Masa segitu saja kau sudah lelah? Ayo pesan dulu. ” min ji segera menarik paksa ha ra yang tampak lemas untuk kembali berjalan.

“ Aku pesan es capucino, blackforest mini 1. Kau ha ra? ” ha ra yang di ajak bicara hanya tertunduk lemas. “ Ah, milkshake choco dan blackforest ukuran sedang 1. ” min ji hanya menggelengkan kepalanya melihat keadaan ha ra yang tragis (?). keduanya menunggu sebentar dan pesanan mereka pun tiba. “ Ha ra tolong kau bawakan nampannya yah. Aku yang membayar. Ku traktir kau hari ini. Hehehe..” ha ra hanya menanggapi perkataan min ji dengan senyuman garing.

Setelah selesai membayar, min ji mengambil minumannya dari atas nampan yang di pegang ha ra. Sambil mengobrol yang sesungguhnya ha ra-tidak-menanggapi- celotehan min ji di karenakan tubuh yang melemah karena kelelahan, ha ra kehilangan konsentrasi. Tanpa sadar seorang pelanggan berdiri dan hendak menuju kasir.

PRYAAANNNGGG!!!!!!

“ Ya! Ha ra! Apa yang kau lakukan? ” min ji mulai mengomel. Ha ra yang baru saja tersadar setelah menjatuhkan isi nampan, refleks menunduk meminta maaf pada seseorang yang telah –menjadi-korban- tumpahan cake dan minumannya. “ Jeo..jeosonghamnida...mianhamnida...mian aku tidak se... KAU!!! ” seketika ha ra melek se melek-meleknya. Seorang namja, yang sejak pagi menjadi pembawa sial bagi ha ra kini muncul di hadapannya.

Keduanya saling bertatapan tajam. Tidak sadar bahwa semua pengunjung cafe memperhatikan keduanya. Tatapan onew berubah semakin kesal saat di lihatnya yeoja yang ada di hadapannya adalah yeoja yang sama, yeoja menyebalkan dan sangat suka marah-marah muncul di hadapannya, mengotori celana jeans abu-abunya dengan milkshake dan cake blackforest. Ha ra sama terkejutnya, dahinya berkerut. Muncul di benak ha ra ‘ kenapa aku selalu sial jika bertemu namja ini? ’. Onew pun berpikiran sama seperti ha ra, ‘ kenapa nenek lampir ini muncul lagi di hadapanku? ’ (?)

“ Eh, jeosonghamnida... Maafkan kecerobohan temanku ini. Dia kelelahan, maka dari itu dia tidak sengaja menabrak anda. ” ha ra segera menahan min ji yang hendak menunduk meminta maaf dan membersihkan celana onew. “ Tidak usah, ini urusanku dengan dia. Kau pesan saja makanan lainnya, dan duduklah. ” tampak wajah serius nan kesal terpancar di wajah ha ra.

“ Ya! Kau sering sekali muncul di hadapanku hari ini. Sudah 2x kau membuatku sial hari ini, dan ii yang ke-3x nya kau muncul. Kau menguntitku ha? ” onew yang masih malas meladeni ha ra, kini mulai bicara. “ Menguntit? Kau... bukannya minta maaf malah mengataiku menguntit? Hey, agasshi... kalau ingin bicara seperti itu, lihat dulu situasinya. Jangan asal bicara! Sekarang, bersihkan noda kue dan minumanmu dari celanaku. Dan terakhir, bisakah kau meminta maaf padaku atas ‘kecerobohanmu’ ini? ” onew mempertajam setiap perkataannya dan menambah sedikit penekanan di salah satu kata ‘ceroboh’.

Ha ra yang kesal, bersikukuh mencoba menahan amarahnya. Di paksakannya seulas senyum, “ Jeosonghamnida...mianhamnida..aku tidak sengaja. ” ha ra mengambil tisu yang ada di nampan dan mengelap cream yang menempel pada celana jeans onew dengan terpaksa. Onew yang melihat pemandangan tersebut, segera menarik diri dan mengangkat ha ra. “ Cukup. Hentikan pekerjaanmu. ” onew segera pergi menuju kamar mandi tanpa memperdulikan ha ra yang masih terpaku di tempatnya. Seluruh pengunjung cafe masih memandangnya dengan dahi berkerut.

“ Aishh..hari ini benar-benar sial. Isshh.. ” min ji yang sejak tadi menatap ha ra miris, kini menghampirinya dan menariknya duduk. “ Kau ini membuatku malu saja, ha ra. ” min ji tampak kesal dan ha ra kini melototinya kesal, dan lebih kesal lagi. “ Justru aku yang lebih malu, pabo. Ishh... ” ha ra menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangannya di meja.

Setelah selesai mengganjal perut, ha ra dan min ji menemui manajer cafe tersebut dan berniat mengganti rugi atas pecahnya gelas. “ Maaf, tapi tadi ada seseorang yang sudah membayar ganti rugi anda, agasshi. ” min ji dan ha ra terpaku, lalu menunduk mengucapkan terima kasih pada sang manajer cafe. Ha ra berpikir cepat, pasti namja tadi. Shit! Segera ha ra bergegas menuju meja namja tadi, dan nihil. Namja tersebut sudah tidak ada.

Lalu ha ra bergegas pergi keluar dari cafe tersebut dan berlari. ‘ semoga saja namja tadi belum jauh ’ ha ra terus berlari tanpa memperdulikan teriakan min ji. Setelah jauh berlari, ha ra tak juga menemukan sosok namja yang di carinya. Ha ra berhenti dan menghirup nafas dalam-dalam, lelah. Akhirnya ha ra putuskan untuk menemuinya besok di kampus. “ Awas kau, namja pembawa sial. ” ha ra mengepalkan tangannya.


TBC

Gimana? Eotthe? Jelek? Ancur? Gak jelas? Ahahaha..mianhaeyo, readers. Ini karena efek kecapeannya author(admin) ngelanjutin ff ini. Jadi mian kalo ada typo yg nyelip banyak banget..karena situasi dan kondisi admin lagi tidak bagus. But, DON’T BE SILENT READERS!! Admin butuh komentar dan tanggapannya yah, karna komen dari readers benar2 sangat membantu admin dalam hal tulis menulis. gomawo ;)

1 komentar:

  1. Slot Machines - Casinos Near Me | MapYRO
    Find Casinos Near Me Near Me in Las 오산 출장안마 Vegas, NV. 김제 출장안마 Get Directions · Las Vegas, 평택 출장안마 NV. 대전광역 출장안마 89109. United 김포 출장샵 States. 5,800, 913

    BalasHapus